Selasa, 21 Juni 2011

Kanker Mata (retinoblastoma)

 Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang
Penulis memilih membuat makalah tentang penyakit kanker mata yaitu karena penulis ingin lebih dapat mengetahui lebih jelas tentang penyakit kanker mata .Mata merupakan salah satu indera yang penting . Dengan mata maka kita dapat melihat dunia ini,dengan mata kita dapat melihat keindahan,banyak warna-warna yang indah.Dan kita juga dapat melihat anugrah yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa yaitu makhluk hidup , serta dapat melihat semua hal yang lainnya.Kanker mata merupakan salah satu penyakit yang menakutkan bagi kita. Kanker mata terdiri dari dua yaitu retinoblastoma dan melanoma.

1.2  Tujuan
1. Mengetahui Definisi  penyakit  kanker mata.
2. Mengetahui  Gejala-gejala kanker mata  .
3. Mengetahui Cara pencegahan dan  pengobatan  kanker mata.
4. Mengetahui Diagnosa penyakit kanker mata.
5. Mengetahui Penyebab penyakit kanker mata.
                                                                                                                                                                                               Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi Retinoblastoma
-Kanker mata (retinoblastoma) adalah kanker yang terjadi pada daerah di belakang mata yang peka terhadap cahaya (pada retina). Kanker mata dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, namun pada umumnya penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun.Berdasarkan penelitian American Cancer Society, banyaknya anak-anak yang didiagnosis terserang kanker mata mencapai 200 ratus orang setiap tahun. Kanker dapat menyerang salah satu maupun kedua mata dengan cara menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalui saraf penglihatan ).
-Kanker yang menyerang bola mata, atau yang disebut Retinoblastoma(RB). Jenis ini  adalah tumor ganas retina dan merupakan tumor primer bola mata terbanyak pada anak. Hampir 40 persen kasus RB didiagnosis pada anak berumur kurang dari 5 tahun. Prevalensi penyakit ini diperkirakan satu per 15 ribu hingga satu per 34 ribu kelahiran hidup.
 RB disebabkan faktor genetik dan dapat diwariskan pada 50 persen turunannya. Retinoblastoma adalah vertikal dan horisontal, artinya ada kelainan dari DNA karena diturunkan secara genetik.Bisa juga terkena begitu saja tanpa ada riwayat keluarga yang  pernah menderitanya.

Gambaran kliniknya, tambahnya, berupa gambaran putih pada mata atau “mata kucing”, juling, penurunan penglihatan, bahkan pada stadium lanjut terlihat sebagai penonjolan bola mata. Pengobatan pada stadium sangat dini bisa berupa fotoagulasi laser. Pada stadium selanjutnya berupa pengangkatan bola mata dengan segala isinya.

2.2Tentang Retinoblastoma
Angka kejadian kanker pada anak, menurut Prof.Djajadiman, sekitar tiga persen dari total kejadian kanker pada anak-anak usia di bawah 15 tahun.Di Indonesia, jumlah anak yang menderita kanker diperkirakan 9.000 anak dan retinoblastoma–sel tumor yang tumbuh pada retina mata– merupakan salah satu jenis kanker pada anak yang paling sering ditemui.
                                                           
2.3 Penyebab retinoblastoma
Pada salah satu mata (unilateral) atau kedua mata (bilateral) anak, hingga kini belum diketahui secara pasti sehingga pencegahannya pun menjadi sulit dilakukan.Diduga berhubungan dengan kelainan genetik. Ada masalah genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel yang seharusnya terkendali menjadi tidak terkendali.Walaupun demikian, ia melanjutkan, dampak penyakit ini bisa ditekan dengan deteksi dini. Retinoblastoma yang ditemukan pada stadium awal bisa disembuhkan. Bahkan sembilan puluh persen kasus retinoblastoma yang terdeteksi dini dan mendapatkan penanganan memadai bisa disembuhkan.Dan mata bisa dipertahankan kalau ukuran kanker masih dibawah 0,5 sentimeter. Serta  semakin terlambat dideteksi peluang penderita retinoblastoma untuk sembuh semakin kecil.
Kendati gejala spesifik penyakit retinoblastoma pada anak cukup sulit dikenali namun ada tanda-tanda umum yang mesti diwaspadai sebagai gejala retinoblastoma.Retinoblastoma pada anak, sering ditandai dengan mata kemerahan, peradangan mata dan adanya bintik putih pada bagian mata yang berwarna hitam.Kalau sudah parah, bintik putih tersebut akan membesar dan kemudian akan memantulkan cahaya yang masuk ke mata seperti mata kucing, mata juling serta bola mata menonjol ke luar.Bila gejala-gejala itu ditemukan pada anak sebaiknya orang tua segera membawanya ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya supaya dokter bisa membantu memastikan apakah anaknya terserang kanker.
Dan jika anak tersebut didiagnosis terserang retinoblastoma maka, ia harus mendapatkan perawatan dan pengobatan sesuai dengan jenis kanker dan stadiumnya.Kalau dibiarkan, atau tidak diobati dengan tepat, tumor akan berkembang dan menyebar ke sumsum tulang, atau ke otak. Ini maka akan mengancam nyawa si anak.Retinoblastoma stadium dini biasanya diobati dengan cara pembedahan (operasi) dengan atau tanpa kombinasi dengan kemoterapi/radioterapi.
Bila sudah ditemukan dalam stadium lanjut, operasi dengan mengangkat mata terpaksa harus dilakukan dan setelah operasi dipasang protesa (mata palsu) agar yang bersangkutan tetap berpenampilan baik.
Deteksi Dini Lebih Baik
Deteksi dini penyakit kanker dapat menyelamatkan anak-anak dari keganasan penyakit yang sering mengakibatkan kematian tersebut. Sayangnya, sebagian besar kasus retinoblastoma ditemukan pada stadium lanjut.                                                                                                                                                                                                                                    Masyarakat kebanyakan dan petugas kesehatan di tingkat dasar belum punya pengetahuan memadai tentang kanker sehingga belum tahu cara mengenali tanda-tandanya dan apa yang harus dilakukan setelah itu.    
                                  
2.4 Gejala Retinoblastom
1. Pupil berwarna putih                                         
2. Mata juling(strabismus).
3. Mata nyeri dan merah.                                                                                               
4. Gangguan penglihatan.                                                                                                                                                                                                                                                           
5. Iris pada kedua mata memiliki warna yang berlainan.
6. Terjadi kebutaan                             
                                                                                                                                                                                       
2.5 Diagnosa Retinoblastoma
Pemeriksaan yang biasa dilakukan :
1.Pemeriksaan mata dalam keadaan pupil melebar
2.CT Scan kepala
3.USG mata ( ekoensefalogram kepala dan mata )
4.Pemeriksaan cairan serebrospinal
5.Pemeriksaan sumsum tulang

2.6 Pengobatan Retinoblastoma
Pengobatan tergantung pada ukuran dan lokasi tumor.Tumor yang kecil dapat diobati dengan bedah laser.Terapi penyinaran dan kemoterapi digunakan pada tumor yang telah menyebar ke luar mata. Namun jika kanker tidak member respon terhadap pengobatan, mungkin perlu diangkat.                                                                                                            Jika kanker menyerang satu mata,maka keseluruhan bola mata akan diangkat bersamaan dengan sebagian nervus optikus. Jika kanker menyerang kedua mata, digunakan teknik bedah mikro khusus untuk mengangkat atau menghancurkan,sehingga kedua mata tidak harus diangkat.Atau salah satu mata diangkat dan pada mata yang lainnya dilakukan terapi penyinaran atau bedah
 mikro ( untuk mengendalikan ).Pemeriksaan mata dilakukan 2-4 bulan,jika kanker kembali kambuh ,kemoterapi dapat diulang.
                                                                       
2.7 Operasi pengangkatan bola mata lebih menurunkan morbiditas dibandingkan kemoterapi pada kanker mata
Mengangkat seluruh mata melalui pembedahan ketika menderita penyakit kanker mata tingkat lebih lanjut, daripada kemoterapi menurut laporan terbaru yang dipublikasikan pada Journal of Clinical Oncology.Penelitian dipimpin oleh Princess Margaret Hospital dan Tongren Hospital di China.Lebih dari 100 anak dengan rata-rata usia 18 bulan disertakan dalam studi ini.                                                                                                                                                                                                                                                         Semua anak menderita retinoblastoma.Operasi dilakukan setelah diagnosis dibuat dan tidak ada dari bayi-bayi tersebut yang meninggal ,dibandingkan dengan adanya 17 % kematian diantara bayi yang harus menunggu tiga bulan untuk menjalani kemoterapi.Kemoterapi selain digunakan di seluruh dunia, hal tersebut dapat merusak kondisi anak-anak tersebut.Ketika kemoterapi diberikan pada arteri “ yang member makanan “ pada mata, hal tersebut dapat memperbesar tumor pada mata.Tetapi anda tidak akan melihat ketika kanker menyebar dan bertumbuh di dalam otak, atau bagian lain dari tubuh .

2.8 Definisi Melanoma
Melanoma pada mata, atau melanoma mata adalah jenis kanker langka yang mempengaruhi berbagai bagian dari mata, khususnya koroid, ciliary body, dan iris . Choroidal melanoma adalah jenis yang paling umum untuk kanker pada mata.
Banyak orang yang bingung dengan aspek melanoma dari jenis kanker mata, sebagai melanoma paling sering dikaitkan dengan kulit. Melanoma berkembang dari melanosit, sel yang mengandung pigmen gelap (melanin) yang mendefinisikan pewarnaan kulit. Melanosit tidak eksklusif untuk kulit, melanosit dapat ditemukan pada rambut, mata, dan lapisan dari beberapa organ.

2.9 Penyebab Melanoma Mata
Seperti jenis-jenis kanker lainnya, kita tidak cukup yakin apa penyebab melanoma okular, tetapi ada kecurigaan bahwa ini berhubungan dengan paparan sinar UV matahari. Namun, teori ini belum dibuktikan.
Meskipun penyebab melanoma okular belum bisa ditentukan dengan tepat, para peneliti telah mengidentifikasi faktor risiko untuk penyakit ini. Faktor risiko untuk melanoma okular meliputi:
1.Berkulit putih atau memiliki warna rambut dan warna mata yang bercahaya.
     2 Mengalami sindrom nevus displastik, suatu kondisi yang menyebabkan abnormal          
        mol.
      3Memiliki melanocytosis oculodermal, suatu kondisi yang jarang yang menyebabkan peningkatan dan pigmentasi abnormal mata dan kulit di sekitar mata.

2.10  Gejala Melanoma Mata
Kadang-kadang ada gejala terlihat dari melanoma okular, terutama pada tahap awal. Dalam hal ini, melanoma mata biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan mata rutin oleh seorang ahli optik. Gejala melanoma pada mata meliputi:
1.      Penglihatan kabur pada satu mata
1.       Floaters (bintik-bintik kecil pada mata)
2.       Perubahan warna iris atau bintik gelap pada iris
3.       Mata merah dan sakit
4.       Mata melotot
5.       Kehilangan penglihatan perifer
                                                                       
2.11 Pengobatan Melanoma Mata
Pengobatan melanoma okular didasarkan pada bagian mata yang terpengaruh dan apakah telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Pembedahan adalah metode umum pengobatan dengan cara menghapus sebagian atau seluruh mata.
Penghapusan mata (enucleation) mungkin diperlukan dalam beberapa kasus tumor besar ketika metode pengobatan lain tidak cocok. Mata buatan dapat dibuat dalam banyak kasus. Prosthetic mata saat ini jauh lebih realistis daripada di masa lalu. Diciptakan oleh ahli berbakat, orang terlatih yang disebut ocularists.
Terapi radiasi juga merupakan metode pengobatan umum melanoma okular.
Ini mungkin satu-satunya perlakuan atau dilakukan setelah operasi. Ada dua jenis terapi radiasi yaitu eksternal dan internal. Keduanya menggunakan energi tertentu untuk mengganggu aktivitas sel-sel kanker untuk menghilangkan mereka dan mencegah pembelahan sel.
Radiasi eksternal memberikan radiasi dari sebuah mesin khusus yang menargetkan situs tumor eksternal. Metode radiasi adalah spesifik dan membatasi kerusakan jaringan di sekitarnya.
Internal radiasi (brachytherapy), sering disebut terapi plak, pengobatan melanoma ocular yang menggunakan "benih" atau "plak" radioaktif yang ditanamkan di dekat lokasi tumor untuk memberikan terapi. Biasanya, tetap tertanam selama 7 hari dan kemudian diambil.
Terapi radiasi efektif terhadap melanoma okular, tetapi bukan tanpa efek samping. Merah, mata kering merupakan efek samping yang umum. Katarak kadang-kadang hasil dari terapi, tapi operasi mungkin merupakan pilihan untuk menghapusnya. Bilumata rontok dan shortening juga dapat terjadi. Terapi radiasi dapat menyebabkan kerusakan saraf optik, glaukoma , dan pembuluh darah abnormal di retina, tapi jarang terjadi.

Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
            Penyakit kanker mata atau Retinoblastoma adalah penyakit tumor ganas. Kanker ini dapat menyerang orang di segala usia ,namun umumnya sering terjadi pada Anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun.Penyakit ini sulit diketahui penyebabnya ,namun menurut para ahli penyakit ini disebabkan karena kelainan genetik.Hal ini menyebabkan pertumbuhan sel dari yang terkendali menjadi tidak terkendali. Kendati gejala spesifik penyakit retinoblastoma pada anak cukup sulit dikenali namun ada tanda-tanda umum yang mesti diwaspadai sebagai gejala retinoblastoma.Retinoblastoma pada anak, sering ditandai dengan mata kemerahan, peradangan mata dan adanya bintik putih pada bagian mata yang berwarna hitam.
Pengobatan kanker mata dilakukan menurut ukuran dan lokasi kanker mata.Operasi pengangkatan bola mata lebih dapat menurunkan mordibitas daripada melakukan kemoterapi.
Pengidap melanomata  sering ditemukan pada stadium lanjut.Dan salah satu upaya pengobatannya yaitu melalui operasi atau pembedahan.Penyebab penyakit ini belum pasti ,namun salah satunya yaitu paparan sinar Ultra Violet.
3.2Saran
1.      Kita dapat lebih berhati-hati terhadap penyakit kanker mata.
2.      Lakukan gaya hidup sehat  dan menjaga kesehatan mata dengan baik.
3.      Sering periksa mata kita kepada dokter dan konsultasi lebih lanjut ,apabila ada rasa sakit pada mata.
4.      Jika dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma atau kanker mata, sebaiknya mengikuti konsultasi genetic untuk membantu meramalkan resiko terjadinya retinoblastoma pada keturunannya.





Daftar Pustaka

-http://www.antaranews.com/view/?i=1216384447&c=ART&s=.(Diunduh pada tanggal 6 Mei 2011 Pukul 13.30 )
-http://terapinoni.com/kanker-mata.html ( Diunduh pada tanggal 2 juni 2011 Pukul 11.35 )

Penulis : Mia Lukitawati
                     

Gonore (kencing nanah)

Pendahuluan

A. Latar belakang
            Tidak ada satu pun orang yang mau menderita penyakit , apalagi yang namanya “Penyakit Kelamin” .Aib bagi kebanyakan orang. Sebab, konotasi seseorang yang menderita penyakit itu selalu negative dan buruk.
Penyakit kelamin kebanyakan disebabkan oleh kuman atau virus yang penularannya melalui hubungan SEKS atau bersetuhan langsung dengan segala benda yang mengandung virus penyakit tersebut. Banyak sekali penyakit kelamin misalnya gonorrhea, sifilis, hingga HIV/AIDS yang merupakan momok yang paling menakutkan bagi pelaku seks bebas.
             Namun, dalam hal ini bukanlah HIV/AIDS yang akan penulis bahas dalam makalah ini. Melainkan penyakit gonorrhea yang akan menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini.


B. Tujuan
Pembuatan Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemabaca agar bermanfaat,selain itu juga dapat mengetahui cirri-ciri Penyakit gonorrhea dan pemberantasannya di Indonesia.



ISI LAPORAN

 

Gonore (GO) atau kencing nanah


Gonore (GO) adalah penyakit Menular Seksual yang paling sering terjdi dan paling mudah terjadi. Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan secara langsung dari seseorang ke orang lain melalui kontak seks. Namun penyakit gonore ini dapat juga ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman  patogen tertentu yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat suntik yang digunakan untuk obat bius.
Penyakit menular seksual juga disebut penyakit venereal merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Pengobatan penyakit ini efektif dan penyembuhan cepat sekali. Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah menjadi kebal terhadap obat-obatan dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang melalui transportasi udara.
Pengendalian penyakit menular seksual ini adalah dengan meningkatkan keamanan kontak seks dengan menggunakan upaya pencegahan.  Salah satu di antara PMS ini adalah penyakit gonore yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi selaput lendir saluran kencing,  leher rahim, dubur dan tenggorokan atau selaput lendir  Gonore adalah PMS yang paling sering ditemukan dan paling mudah ditegakkan diagnosisnya. Nama awam penyakit kelamin ini adalah “kencing nanah”. Masa inkubasi 3-5 hari. 
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi.
·         Kuman : Neisseria gonorrhoea
·         Perantara : manusia
·         tempat kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut
·         cara penularan : kontak seksua langsung
·         tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
·         yang bisa terkena : orang yang berhubungan seks tak aman

TANDA DAN GEJALA
Pada pria
·         gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
·         Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.
·         Penderita pria biasanya mengeluhkan sakit pada waktu kencing. Dari mulut saluran kencing keluar nanah kental berwarna kuning hijau. Setelah beberapa hari keluarnya nanah hanya pada pagi hari, sedikit dan encer serta rasa nyeri berkurang. Bila penyakit ini tidak diobati dapat timbul komplikasi berupa peradangan pada alat kelamin.
·         Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas.
·         Lubang penis tampak merah dan membengkak.
 KOMPLIKASI
·         Bartolinitis, yaitu membengkaknya kelenjar Bartholin sehingga penderita sukar jalan karena nyeri.
·         Komplikasi dapat ke atas menyebabkan kemandulan, bila ke rongga perut menyebabkan radang di perut dan usus.
·         Selain itu baik pada wanita atau pria dapat terjadi infeksi sistemik (seluruh tubuh) ke sendi, jantung, selaput otak dan lain-lain.
·         Pada ibu hamil, bila tidak diobati, saat melahirkan mata bayi dapat terinfeksi, bila tidak cepat ditangani dapat menyebabkan kebutaan
·         Infeksi kadang menyebar melalui aliran darah ke 1 atau beberapa sendi, dimana sendi menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas.
·          Infeksi melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah berisi nanah di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis-dermatitis).
·         Bisa terjadi infeksi jantung (endokarditis). Infeksi pembungkus hati (perihepatitis) bisa menyebabkan nyeri yang menyerupai kelainan kandung empedu.
·         Komplikasi yang terjadi bisa diatasi dan jarang berakibat fatal, tetapi masa penyembuhan untuk artritis atau endokarditis berlangsung lambat.

Bartolinitis
·         Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.
·         Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Kuman yang menyebabkan infeksi pada
·         bartolin ini bisa bermacam-macam, termasul gonore. Kuman lain adalah  chlamydia, dan sebagainya.
·         Infeksi ini kemudian menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat penyumbatan ini, lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). “Kuman dalam vagina bisa menginfeksi salah satu kelenjar bartolin hingga tersumbat dan membengkak. Jika tak ada infeksi, tak akan menimbulkan keluhan.”
·         Untuk mengatasinya, pemberian antibiotik untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut, diperlukan  tindakan operatif untuk mengangkat kelenjar yang membengkak. Tak perlu khawatir vagina akan kering setelah pengangkatan, karena pada dasarnya yang diangkat hanya salah satu penghasil pelumas.

DIAGNOSA
·         Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah, dimana ditemukan bakteri penyebab gonore.
·         Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.
·         Jika diduga terjadi infeksi tenggorokan atau rektum, diambil contoh dari daerah ini dan dibuat biakan.
PENGOBATAN
·         Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin).
·         Cefixime (Suprax) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa 400 mg PO once for uncomplicated genitourinary or rectal infection Anak <45 kg: 8 mg/kg PO once; not to exceed 400 mg >45 kg: Administer as in adults  Coadministration of aminoglycosides increase nephrotoxicity; probenecid may increase effects of cefixime
·         Ceftriaxone (Rocephin) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa  125-250 mg IM once; 125 mg if uncomplicated genitourinary, rectal, or pharyngeal infection; 250 mg for PID 1 g IV/IM q24h for DGI 1-2 g IV q12h for gonococcal meningitis or endocarditis 1 g IM once for gonococcal conjunctivitis; consider single saline lavage as well Anak 25-50 mg/kg IV/IM as single dose for conjunctival infection (maximum 125 mg) 25-50 mg/kg/d IV/IM for 7 d for scalp abscess, sepsis, arthritis 25-50 mg/kg/d IV/IM for 10-14 d for suspected or known meningitis 125 mg IM once for children <45 kg with uncomplicated urethritis, cervicitis, pharyngitis, or rectal infection >45 kg: Administer as in adults
·         Spectinomycin (Trobicin) Dewasa 2 g IM once Pediatric 40 mg/kg IM once Dosing Interactions Contraindications Precautions
·         Silver nitrate Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa Not used for this indication Anak 2 gtt OU into conjunctival sac once immediately after birth (no later than 1 h after delivery)
·         Erythromycin (Erygel) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa  Not used for this indication Anak0.5-inch (1.25 cm) ribbon OU into conjunctival sac once immediately after birth (no later than 1 h after delivery)
·         Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah, infus).


KESIMPULAN

Penyakit gonorea ialah salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh organisma yang dikenali sebagai Neisseria Gonorrhoeae. Bakteria ini boleh berjangkit dari seorang individu ke individu lain melalui hubungan seks vagina, dubur atau oral, walaupun individu yang berjangkit tidak menunjukkan sebarang gejala. Kira-kira 62 juta kes gonorea dikesan setiap tahun di seluruh dunia.


 DAFTAR PUSTAKA

Centers for Disease Control and Prevention. Sexually Transmitted Diseases Surveillance, 2007. Last updated January 2009. Available at http://www.cdc.gov/std/stats07/gonorrhea.htm. Accessed November 12, 2009.
[Guideline] CDC. Update to CDC’s sexually transmitted diseases treatment guidelines, 2006: fluoroquinolones no longer recommended for treatment of gonococcal infections. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. Apr 13 2007;56(14):332-6. [Medline][Full Text].
Thompson EC, Brantley D. Gonoccocal endocarditis. J Natl Med Assoc. Jun 1996;88(6):353-6. [Medline].
[Guideline] Workowski KA, Berman SM. Sexually transmitted diseases treatment guidelines, 2006. MMWR Recomm Rep. Aug 4 2006;55:1-94. [Medline][Full Text].
Workowski KA, Berman SM, Douglas JM Jr. Emerging antimicrobial resistance in Neisseria gonorrhoeae: urgent need to strengthen prevention strategies. Ann Intern Med. Apr 15 2008;148(8):606-13. [Medline].
Goodyear-Smith F. What is the evidence for non-sexual transmission of gonorrhoea in children after the neonatal period? A systematic review. J Forensic Leg Med. Nov 2007;14(8):489-502. [Medline].
Availability of cefixime 400 mg tablets–United States, April 2008. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. Apr 25 2008;57(16):435. [Medline].
MacDonald N, Mailman T, Desai S. Gonococcal infections in newborns and in adolescents. Adv Exp Med Biol. 2008;609:108-30. [Medline].
Ross JD. Systemic gonococcal infection. Genitourin Med. Dec 1996;72(6):404-7. [Medline].
Spigarelli MG. Urine gonococcal/Chlamydia testing in adolescents. Curr Opin Obstet Gynecol. Oct 2006;18(5):498-502. [Medline].
http://sugengpenceng.blogspot.com/2010/04/gonore-go-atau-kencing-nanah-penyakit.html

 Penulis : Lucia Febri Damayanti



Rabu, 15 Juni 2011

Pneumonia

PENDAHULUAN
  
·        Latar Belakang
Dalam tubuh manusia terdapat banyak sistem yang mengatur kerja organ tubuh.Sistem tersebut sangat penting bagi kehidupan.Tapi kadang kala sistem tersebut tidak dapat berfungsi.Tentu saja ini menganggu sekali.Oleh karena itu saya membuat makalah ini agar kita dapat mengetahui jenis penyakit,cara mengenali/sifat,cara mengatasi,dll.

·        Tujuan
Makalah ini di buat untuk mengetahui:
Ø     Apa itu pneumonia?
Ø     Apa saja gejala-gejala pneumonia?
Ø     Apa penyebab munculnya pneumonia?
Ø     Bagaimana cara mengobati pneumonia?


PEMBAHASAN

Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus(alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dariatmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksioleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol.
Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pnemonia. 
Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru termasukbatuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernapas. Alat diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang paru-paru; radang paru-paru disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika.Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis radang paru-paru bisa diperoleh. Prognosisperseorangan tergantung dari jenis radang paru-paru, perawatan yang cocok, komplikasi lainnya, dan kesehatan orang tersebut.Salah satu kasus radang paru-paru yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus radang paru-paru yang disebabkan oleh Flu burung.
Kebanyakan orang-orang yang mengembangkan pneumonia awalnya mempunyai gejala-gejala dari suatu infuensa yang kemudian diikuti oleh suatu demam yang tinggi (adakalanya setinggi 104 derajat Fahrenheit), menggigil, dan suatu batuk dengan produksi sputum (dahak).
Sputum adalah biasanya berubah warna dan adakalanya berdarah. Orang-orang dengan pneumonia mungkin menjadi pendek napasnya. Satu-satunya serat-serat nyeri di paru adalah dipermukaan paru, di area yang dikenal sebagai pleura.
Nyeri dada mungkin berkembang jika aspek-aspek pleural bagian luar dari paru terlibat. Nyeri ini biasanya adalah tajam dan memburuk ketika mengambil suatu napas yang dalam, yang dikenal sebagai nyeri pleuritic.
Pada kasus-kasus yang lain dari pneumonia, dapat terjadi suatu penimbulan yang perlahan dari gejala-gejala. Suatu perburukan batuk, sakit-sakit kepala, dan sakit-sakit otot mungkin adalah satu-satunya dari gejala-gejala. Pada beberapa orang-orang dengan pneumonia, batuk adalah bukan suatu gejala utama karena infeksi berlokasi pada area-area dari paru jauh dari saluran-saluran udara yang lebih besar. Pada saat-saat, warna kulit seorang individu mungkin berubah dan menjadi kehitam-hitaman atau keungu-unguan (suatu kondisi yang dikenal sebagai "cyanosis") yang disebabkan oleh darah mereka yang dioksigenasi secara buruk.
Anak-anak dan bayi-bayi yang mengembangkan pneumonia seringkali tidak mempunyai tanda-tanda yang spesifik mana saja dari suatu infeksi dada namun mengembngkan suatu demam, nampak cukup sakit, dan dapat menjadi lesu. Orang-orang yang lebih tua mungkin juga mempunyai sedikit gejala-gejala dengan pneumonia.
Pneumonia dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi dan penyebab yang tidak diketahui. Ketika pneumonia dikelompokkan dengan cara ini, menyebabkan infeksi adalah jenis yang paling umum.
Gejala pneumonia menular disebabkan oleh invasi paru-paru oleh mikroorganisme dan respon sistem kekebalan tubuh untuk infeksi. Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit yang bertanggung jawab untuk kebanyakan kasus. Yang paling umum penyebab pneumonia adalah virus dan bakteri. Kurang penyebab umum pneumonia menular adalah jamur dan parasit.
Virus menyerang sel untuk mereproduksi. Biasanya, virus mencapai paru-paru ketika tetesan udara yang dihirup melalui mulut dan hidung. Setelah di paru-paru, virus menyerang sel-sel yang melapisi saluran udara dan alveoli. invasi Hal ini sering menyebabkan kematian sel, baik ketika virus langsung membunuh sel, atau melalui jenis sel dikendalikan penghancuran diri yang disebut apoptosis. Ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi virus, kerusakan paru-paru bahkan lebih terjadi. Sel darah putih, terutama limfosit, mengaktifkan sitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor ke dalam alveoli. Kombinasi dari kerusakan sel dan alveoli berisi cairan mengganggu transportasi normal oksigen ke dalam aliran darah.
Serta merusak paru-paru, banyak virus mempengaruhi organ-organ lain dan dengan demikian mengganggu banyak fungsi tubuh. Virus juga dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi bakteri, karena alasan pneumonia bakteri yang sering mempersulit radang paru-paru.
Viral pneumonia umumnya disebabkan oleh virus seperti virus influenza, RSV (RSV), adenovirus, dan metapneumovirus. Herpes simplex virus merupakan penyebab pneumonia langka kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga berisiko pneumonia yang disebabkan oleh sitomegalovirus (CMV).

Bakteri
Bakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari tubuh. Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas, seperti mulut, hidung dan sinus, dan dapat dengan mudah terhirup ke dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri bisa menyerang ruang antara sel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori. invasi ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih defensif, ke paru-paru. Melanda neutrofil dan membunuh organisme menyinggung, dan juga melepaskan sitokin, menyebabkan aktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan demam, menggigil, dan kelelahan umum di pneumonia bakteri dan jamur. The neutrofil, bakteri, dan cairan dari sekitarnya pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen normal.
Bakteri sering melakukan perjalanan dari paru-paru terinfeksi ke dalam aliran darah, menyebabkan penyakit serius atau bahkan fatal seperti syok septik, dengan tekanan darah rendah dan kerusakan beberapa bagian tubuh termasuk otak, ginjal, dan jantung. Bakteri juga dapat melakukan perjalanan ke daerah antara paru-paru dan dinding dada (rongga pleura) menyebabkan komplikasi yang disebut empiema sebuah.
Penyebab paling umum pneumonia bakteri Streptococcus pneumoniae''''dan "atipikal" bakteri. Atypical bakteri adalah bakteri parasit yang hidup intraseluler atau tidak memiliki dinding sel. Selain itu mereka menyebabkan pneumonia umumnya kurang parah, sehingga gejala atipikal, dan merespon terhadap antibiotik yang berbeda dari bakteri lain.
Jenis bakteri Gram-positif yang menyebabkan pneumonia dapat ditemukan dalam hidung atau mulut orang sehat banyak. ''''Streptococcus pneumoniae, yang sering disebut "pneumokokus", adalah bakteri penyebab paling umum pneumonia pada semua kelompok umur kecuali bayi baru lahir. Pneumococcus membunuh sekitar satu juta anak setiap tahun, terutama di negara-negara berkembang. Penyebab lain Gram-positif penting dari pneumonia adalah''''Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae dengan''''menjadi penyebab penting pneumonia pada bayi baru lahir. bakteri Gram-negatif yang menyebabkan pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram positif. Beberapa bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumonia termasuk''''Haemophilus influenzae,''''Klebsiella pneumoniae,''''Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa''''dan''catarrhalis Moraxella''. Bakteri ini sering hidup dalam perut atau usus dan bisa masuk paru-paru jika dihirup muntah. "Atypical" bakteri yang menyebabkan pneumonia termasuk''Chlamydophila pneumoniae'',''''Mycoplasma pneumoniae, dan''''Legionella pneumophila.

Jamur
pneumonia jamur jarang, tetapi dapat terjadi pada individu dengan masalah sistem kekebalan tubuh karena AIDS, obat-obatan immunosuppresive, atau masalah kesehatan lainnya. Patofisiologi pneumonia yang disebabkan oleh jamur yang mirip dengan pneumonia bakteri. Jamur pneumonia paling sering disebabkan oleh''''capsulatum Histoplasma, blastomyces,''Cryptococcus neoformans'',''Pneumocystis jiroveci'', dan''''Coccidioides immitis. Histoplasmosis adalah yang paling umum di daerah aliran Sungai Mississippi, dan coccidioidomycosis di Amerika Serikat barat daya.

Parasit
Berbagai parasit dapat mempengaruhi paru-paru. Parasit ini biasanya memasuki tubuh melalui kulit atau ditelan. Setelah masuk, mereka melakukan perjalanan ke paru-paru, biasanya melalui darah. Di sana, seperti dalam kasus lain pneumonia, kombinasi kerusakan seluler dan respon imun menyebabkan gangguan transportasi oksigen. Salah satu jenis sel darah putih, eosinofil itu, merespon dengan penuh semangat untuk infeksi parasit. Eosinofil di paru-paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik, sehingga menyulitkan pneumonia parasit yang mendasarinya. Parasit yang paling umum yang menyebabkan pneumonia yang''''Toxoplasma gondii,''''Strongyloides stercoralis, dan''''Ascariasis.

Idiopatik
Idiopathic interstitial pneumonia (IIP) adalah kelas penyakit paru-paru menyebar. Dalam beberapa jenis IIP, misalnya beberapa jenis pneumonia interstisial biasa, penyebabnya, memang, tidak diketahui atau idiopatik. Dalam beberapa jenis IIP penyebab pneumonia diketahui, misalnya pneumonia interstisial desquamative disebabkan oleh merokok, dan nama adalah kelir
Anda mengalami tanda-tanda penumonia ?, Jangan khawatir, kesempatan sembuh masih amat besar dengan syarat-syarat berikut ini; usia masih muda, dideteksi sejak dini, sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik, infeksi belum menyebar, dan tidak ada infeksi lain.
Pengobatan awal biasanya adalah antibiotik, yang cukup manjur mengatasi penumonia oleh bakteri, mikoplasma dan beberapa kasus rickettsia.
Untuk pneumonia oleh virus sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus telah digunakan. Kebanyakan pasien juga bisa diobati dirumah. Biasanya dokter yang menangani peneumonia akan memilihkan obat sesuai pertimbangan masing-masing, setelah suhu pasien kembali normal, dokter akan menginstruksikan pengobatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan. Soalnya, seranganberikutnya bisa lebih berat dibanding yang pertama. Selain antibiotika, pasien juga akan mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah.
Pada pasien yang berusia pertengahan, diperlukan istirahat lebih panjang untuk mengembvalikan kondisi tubuh. Namun, mereka yang sudah sembuh dari dari pneumonia mikoplasma akan letih lesu dalam waktu yang panjang. Secara rutin, pasien yang sudah sembuh dari pneumonia jangan dilarang kembali melakukan aktifitasnya.
Namun mereka perlu diingatkan untuk tidak langsung melakukan yang berat-berat. Soalnya, istirahat cukup merupakan kunci untuk kembali sehat.
Untuk menangani pernapasan akut parah ( Severe Acute Respiratory Syndrom/SARS) yang masih misterius, organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan para petugas kesehatan untuk menerapkan Universal Precautions. Artinya, mereka harus mengenakan sarung tangan, masker, sepatu boot dan jas yang melindungi seluruh tubuh dari kontak langsung dengan penderita. Buat penderitanya juga dianjurkan untuk mengenakan masker dan pelindung lain sampai SARS-nya ditanggulangi. Pasien yang dicurigai atau kemungkinan besar terkena SARS harus diisolasi. Ruang perawatannya harus bertekanan rendah dengan pintu tertutup rapat, tidak sharing dengan pasien lain ( termasuk dengan pasien sindrom serupa ) dan punya fasilitas kamar mandi dan kloset sendiri.
Semua peralatan yang digunakan sebaiknya sekali pakai dan ruangan dibersihkan dengan menggunakan desinfektans yang mengandung antibakteri, antivirus dan antijamur. Pasien sebaiknya dijaga tidak banyak bergerak. Pasien maupun para petugas kesehatan yang menangani dianjurkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran. Karena antibiotika berspekturm luas tidak menunjukkan efektifitas menangani SARS, WHO lebih menganjurkan untuk memanfaatkan suntikan intravena ribavirin dan steroid untuk menstabilkan kondisi pasien yang sudah kritis.
Klasifikasi Bukan-pnemonia mencakup kelompok balita penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Penyakit ISPA diluar pnemonia ini antara lain: batuk-pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsilitis dan otitis. Pharyngitis, tonsilitis dan otitis, tidak termasuk penyakit yang tercakup dalam program ini. 
Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematiannya tinggi, tidak saja dinegara berkembang, tapi juga di negara maju seperti AS, Kanada dan negara-negara Eropah. Di AS misalnya, terdapat dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia per tahun dengan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang.
Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian.


KESIMPULAN

          Pneumonia adalah penyakit yang menyerang alveolus pada paru-paru yang menyebabkan terjadinya peradangan.Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan(parasite).




DAFTAR PUSTAKA


Penulis : Vitha Vidianingrum