Rabu, 15 Juni 2011

Batu Empedu

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.
Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung empedu dan sebagian besar batu di dalam saluran empedu berasal dari kandung empedu. Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan saluran atau setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu.Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis), infeksi pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati. Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.
Sebagian besar batu empedu dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan gejala, terutama bila batu menetap di kandung empedu. Kadang-kadang batu yang besar secara bertahap akan mengikis dinding kandung empedu dan masuk ke usus halus atau usus besar, dan menyebabkan penyumbatan usus (ileus batu empedu).
Yang lebih sering terjadi adalah batu empedu keluar dari kandung empedu dan masuk ke dalam saluran empedu. Dari saluran empedu, batu empedu bisa masuk ke usus halus atau tetap berada di dalam saluran empedu tanpa menimbulkan gangguan aliran empedu maupun gejala.

1.2. Tujuan Pembuatan Makalah

Pembuatan Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca agar bermanfaat. Selain itu juga dapat mengetahui bagaimana gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dan cara penularan penyakit Batu Empedu ini.


Penyakit Batu Empedu


• Gejala Penyakit Batu Empedu

Gejala penyakit batu empedu mirip sekali dengan maag, yaitu nyeri di sekitar lambung. Karena itu, tak sedikit penderita yang merasa sakit maag dan kerap bolak-balik ke dokter lalu diberi obat maag. Tentu saja kondisi tak kunjung membaik. Bagaimana membedakan keluhan batu empedu dengan maag?
Seperti diungkapkan Dr H Ari Fahrial S, SpPD-KGEH, MMB, spesialis penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, keluhan bisa serupa karena letak lambung dan kantong empedu berdekatan, yakni di ulu hati. Jika salah satu organ ini rnengalami peradangan, rasanya hampir sama."Orang mengira maag dan kembung, tetapi setelah beberapa kali pemeriksaan diketahui ada batu di kantong atau saluran empedu," ungkap Dr Ari.Untuk membedakan dengan maag, kita perlu memerhatikan penjalaran dan frekuensi nyeri. "Kalau maag, frekuensi sakit biasanya pelan-pelan hingga akhirnya begitu hebat. Apabila batu empedu, sakitnya tiba-tiba timbul dengan sangat dan kemudian bisa hilang begitu saja," tutur dosen di FKUI ini.
Peradangan pada kantong dan saluran menimbulkan nyeri di bawah tulang iga, sedikit ke kanan. Nyeri itu berpotensi menjalar hingga ke pinggang bagian kanan dan bahu kanan. Apabila lambung yang meradang, nyerinya terasa lebih sedikit ke atas ulu hati dan ke kiri.  "Rasa sakit biasanya juga terjadi dalam 2 hingga 4 jam setelah menyantap makanan berlemak. Timbulnya sering kali antara pukul 21.00 hingga pukul 06.00," katanya.

• Penyebab Penyakit Batu Empedu

Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan di luar empedu.
Batu-batu empedu adalah umum; mereka terjadi pada hampir 20% dari wanita-wanita di Amerika, Kanada dan Eropa, namun ada suatu variasi yang besar dalam kelaziman diantara kelompok-kelompok etnik. Contohnya, batu-batu empedu terjadi 1 ½ sampai 2 kali lebh umum diantara orang-orang Skandinavia dan orang-orang Amerika keturunan Meksiko. Diantara orang-orang Amerika keturunan Indian, kelaziman batu empedu mencapai lebih dari 80%. Perbedaan-perbedaan ini mungkin dipertanggungjawabkan oleh faktor-faktor genetik (yang diturunkan). Saudara-saudara derajat pertama (orangtua, saudara kandung, dan anak-anak) dari individu-individu dengan batu-batu empedu adalah 1 ½ kali lebih mungkin mempunyai batu-batu empedu daripada jika mereka tidak mempunyai saudara derajat pertama dengan batu-batu empedu. Dukungan lebih jauh datang dari studi-studi kembar bahwa faktor-faktor genetik adalah penting dalam menentukan siapa mendapat batu-batu empedu.
Diantara pasangan-pasangan kembar yang tidak identis (yang berbagi 50% dari gen-gen mereka dengan satu sama lain), kedua individu-individu dalam suatu pasangan mempunyai batu-batu empedu 8% dari waktu. Diantara pasangan-pasangan kembar yang identis (yang berbagi 100% dari gen-gen mereka dengan satu sama lain), kedua individu-individu dalam suatu pasangan mempunyai batu-batu empedu 23% dari waktu.
Ada beberapa tipe-tipe dari batu-batu empedu dan setiap tipe mempunyai suatu sebab yang berbeda.

Batu-Batu Empedu Kolesterol

Batu-batu empedu kolesterol terbuat terutama dari kolesterol. Mereka adalah tipe batu empedu yang paling umum, berisikan 80% dari batu-batu empedu pada individu-individu dari Eropa dan Amerika. Kolesterol adalah satu dari senyawa-senyawa yang dikeluarkan oleh sel-sel hati kedalam empedu. Pengeluaran kolesterol kedalam empedu adalah suatu cara yang penting dimana hati mengeliminasi kelebihan kolesterol dari tubuh.
Supaya empedu membawa kolesterol, kolesterol harus dilarutkan didalam empedu. Kolesterol adalah suatu lemak, bagaimanapun, dan empedu adalah suatu larutan yang encer atau berair; lemak-lemak tidak larut dalam larutan-larutan yang berair. Dalam rangka membuat kolesterol larut dalam empedu, hati juga mengeluarkan dua bahan-bahan pembersih (detergents) - asam-asam empedu dan lecithin - kedalam empedu. Bahan-bahan pembersih (detergents) ini, sama seperti bahan-bahan pembersih (detergents) pencuci piring, melarutkan kolesterol yang berlemak sehingga ia dapat dibawa oleh empedu melalui saluran-saluran. Jika hati mengeluarkan terlalu banyak kolesterol untuk jumlah asam-asam empedu dan lecithin yang dia keluarkan, beberapa dari kolesterol tidak larut. Sama halnya, jika hati tidak mengeluarkan cukup asam-asam empedu dan lecithin, beberapa dari kolesterol juga tidak larut. Pada kedua kasus, kolesterol yang tidak larut menempel bersama-sama dan membentuk partikel-partikel kolesterol yang tumbuh dalam ukurannya dan akhirnya membentuk batu-batu empedu yang lebih besar.
Ada dua proses-proses lain yang mempromosikan pembentukan batu-batu empedu kolesterol walaupun tidak satupun dari kedua proses-proses mampu menyebabkan batu-batu empedu secara sendiri-sendiri. Yang pertama adalah pembentukan dan pertumbuhan dari partikel-partikel kolesterol yang cepatnya abnormal kedalam batu-batu empedu. Jadi, dengan konsentrasi-konsentrasi yang sama dari kolesterol, asam-asam empedu dan lecithin dalam empedu mereka, pasien-pasien dengan batu-batu empedu membentuk partikel-prtikel kolesterol lebih cepat daripada individu-individu tanpa batu-batu empedu. Proses kedua yang mempromosikan pembentukan dan pertumbuhan batu-batu empedu adalah kontraksi dan pengosongan kantong empedu yang berkurang yang mengizinkan empedu didalam kantong empedu duduk lebih lama sehingga ada lebih banyak waktu untuk partikel-partikel kolesterol untuk membentuk dan tumbuh.


Batu-Batu Empedu Pigmen

Batu-batu empedu pigmen adalah tipe batu empedu yang paling umum kedua. Walaupun batu-batu empedu pigmen berisikan hanya 15% dari batu-batu empedu pada individu-individu dari Eropa dan Amerika, mereka lebih umum daripada batu-batu empedu kolesterol di Asia Tenggara. Ada dua tip-tipe batu-batu empedu pigmen, yaitu batu-batu empedu pigmen hitam dan batu-batu empedu pigmen coklat.
Pigmen adalah suatu sisa pembuangan yang terbentk dari hemoglobin, bahan kimia yang membawa oksigen dalam sel-sel darah merah. Hemoglobin dari sel-sel darah merah yang tua yang dihancurkan dirubah kedalam suatu bahan kimia yang disebut bilirubin dan dilepaskan kedalam darah. Bilirubin dikeluarkan dari tubuh oleh hati. Hati memodifikasi bilirubin dan mengeluarkan bilirubin yang telah dimodifikasi kedalam empedu.  
Tipe-Tipe Lain dari Batu-Batu Empedu. Tipe-tipe lain dari batu-batu empedu adalah jarang. Mungkin tipe batu empedu yang paling menarik adalah batu empedu yang terbentuk pada pasien-pasien yang mengkonsumsi antibiotik-antibiotik, ceftriaxone (Rocephin). Ceftriaxone adalah tidak umum dimana ia dieliminasi dari tubuh dalam empedu dalam konsentrasi-konsentrasi yang tinggi. Ia bergabung dengan kalsium didalam empedu dan menjadi tidak dapat larut. Seperti kolesterol dan pigmen, ceftriaxone dan kalsium yang tidak dapat larut membentuk partikel-partikel yang tumbuh menjadi batu-batu empedu. Untungnya, kebanyakan dari batu-batu empedu ini menghilang sekali antibiotiknya dihentikan; bagaimanapun, mereka mungkin masih menyebabkan persoalan-persoalan hingga mereka menghilang. Tipe batu empedu lainnya yang jarang adalah dibentuk dari kalsium karbonat (calcium carbonate).
• Penularan Penyakit Batu Empedu

Kehamilan adalah berkah yang membahagiakan pasangan suami istri. Apalagi jika mereka sudah menginginkan kehadiran buah hati. Saat menjalani masa kehamilan bukanlah pekerjaan ringan. Butuh kesabaran dan kehati-hatian dalam menjaga kesehatan, baik ibu maupun janin dalam kandungan. Berbagai penyakit bisa datang dalam kondisi tersebut. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah infeksi hepatitis B dan batu empedu.
Penularan dari penyakit ini melalui cara horizontal yaitu melalui parenteral. Antara lain saat terpapar darah, semen, sekresi vagina, dan air ludah. Penularan secara vertical dapat melalui beberapa cara yaitu melalui plasenta, kontaminasi darah selama melahirkan, dan transmisi melalui laktasi. Kasus infeksi virus hepatitis B merupakan penyebab 50% bayi lahir kuning. Gejala penyakit ini biasanya mual, muntah, dan nafsu makan menurun juga gejala flu. Ibu yang terjangkit virus ini ketika hamil maka ketika melahirkan bayinya akan langsung diberi vaksin untuk memberikan kekebalan pada si bayi.
Penyakt lain yang sering menyerang wanita hamil adalah batu empedu. Penyakit ini selama kehamilan meningkat karena peningkatan kolesterol dan penurunan asam deoksiribonukleik pada kandung empedu selama periode tingginya konsentrasi estrogen. Batu empedu terjadi pada lebih kurang 6% kehamilan. Hal ini disebabkan kehamilan merangsang perubahan komposisi asam empedu sehingga terbentuk batu empedu.

• Pencegahan Penyakit Batu Empedu

Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, Namun batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. Menurut Dr. Chiu Nan, kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama. Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang2 yang terkena kanker biasanya ada batu dalam tubuhnya. Kita semua ada batu empedunya. Tergantung cuma besar kecil serta banyak sedikitnya batu-batu ini. Gelagat adanya batu empedu biasanya perasaan penuh sehabis makan banyak. Rasanya kurang tuntas mencernakan makanan. Dalam keadaan parah ada tambahan rasa nyeri di ginjal.
Bila mengira ada batu empedunya, cobalah cara Dr. Chiu Nan untuk mencegahnya secara alamiah. Cara ini juga dapat dipakai bila ada keluhan gangguan hati, karena hati dan kandung empedu saling berkaitan.
Tiap hari minumlah sari buah apel atau makanlah beberapa buah apel, tergantung seleramu. Apel berkhasiat membersihkan batu empedu. Baik sekali apabila kita sekali-kali membersihkan kandung empedu kita.

• Pengobatan Penyakit Batu Empedu
A.  Bahan : Buah apel merah segar, garam Inggris, Olive oil (minyak Zaitun ) dan buah lemon segar.
B.  Alat : Fruit Processor listrik, gelas takaran, dan kawat nyamuk plastik yang sudah dirakit sesuai ukuran kloset.
C.  Cara : Biji apel dibuang kemudian di Juice dengan alat fruit processor listrik, ampas buang, juice 250 cc langsung diminum 1 jam sebelum makan pagi, makan siang, makan malam dan sebelum tidur ( jadi  4 X 250 cc sehari ) selama 5 hari berturut-turut. Hari ke 6 juice hanya minum pagi dan siang saja, selanjutnya puasa tetapi boleh minum  air  putih,  sore  pukul  18.00 minum  1 gelas air putih campur satu sendok makan garam Inggris dan  pukul 20.00 minum lagi 1 gelas air putih campur 1 sendok makan Garam Inggris ,  pukul 22.00 minum 1/2 gelas Olive Oil (125cc) dan  ½ gelas lemon juice (125 cc ) yang sudah diaduk merata.


D.  Reaksi : Setelah minum garam Inggris 2  kali akan buang air besar beberapa kali, keesokan harinya buang air besar harus disaring dengan kawat nyamuk, setelah siram air, bila ada butiran warna hijau, besar seperti cendol hijau atau  seperti pasir itulah batu empedu yang keluar melalui kotoran, hal ini dapat keluar tiga kali dari pagi sampai sore. Cara pengobatan ini kemungkinan harus dilakukan beberapa kali tergantung kondisi masing-masing, bila ingin tahu apakah masih ada atau sudah habis batu empedu harus periksa ke Dokter.(USG)
Pengobatan ini hanya dapat dilakukan bagi empedu si penderita masih baik dan belum tebal dan belum kaku.
Kkasiat : Juice apel untuk melunakan batu didalam empedu, garam Inggris untuk cuci perut sehingga lebih mudah untuk mencari batu empedu di dalam kotoran. Olive Oil untuk pelicin pengeluaran batu dari saluran empedu, Lemon Juice untuk menciut kantong empedu sehingga batu yang sudah lunak dan licin dapat menekan keluar dari empedu dengan mudah.


KESIMPULAN

Kita dapat mengetahui jenis-jenis penyakit, terutama mengenai Penyakit Batu Empedu. Selain itu kita dapat mengetahui bagaimana gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dan cara penularan penyakit Batu Empedu ini. Untuk itu maka perlulah makalah ini dibaca oleh bebagai pihak, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua.



DAFTAR PUSTAKA


Penulis : Ekarista Hilda Rahajeng





Tidak ada komentar:

Posting Komentar