Minggu, 12 Juni 2011

Hepatitis B

BAB I
PENDAHULUAN
 1.1.Latar Belakang
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
Hepatitis B adalah salah satu dari tujuh tipe virus hepatitis (A, B, C, Delta, E, F, G). Hepatitis karena virus adalah penyakit yang serius karena merusak sel-sel hati. Hepatitis B termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS) karena hubungan seksual merupakan salah satu cara penularan antar-manusia.(Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)
Gejalanya mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.


BAB II
LANDASAN TEORI

PENGERTIAN
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika.  Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia.

PENYEBAB

Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun

DIAGNOSIS

Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis B tidak nyata. Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN). Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi, biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.
Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis.

PENULARAN

Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.
            Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
            Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll) atau luka yang mengeluarkan darah) serta hubungan seksual dengan penderita.
Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.

PERAWATAN

Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa ( Uniferon).
Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati. Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).selain itu juga ada pengobatan alternatif lain Hepatitis B Dari Wikipedia seperti hijamah/bekam yang bisa menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan dengan benar dan juga dengan standar medis.

PENGOBATAN

Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah :
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC.       Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil

b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah :
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

Bagaimana Seseorang Mengetahui Bahwa Dirinya Terkena Hepatitis B ?

Hanya dengan pemeriksaan darah terhadap virus Hepatitis B yang dapat
memastikannya.



Virus Hepatitis B terdapat dalam semua cairan tubuh orang yang terinfeksi. Kontak dengan cairan tubuh tersebut, misal: darah, semen/sperma, cairan vagina, dan air ludah, dapat menularkan infeksi. Virus dapat menular dengan mudah pada orang-orang yang hidup bersama (kontak erat dengan orang yang terinfeksi). Seseorang dapat tertular Hepatitis B dengan beberapa cara antara lain:
·    Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Bergantian jarum suntik dengan orang yang terinfeksi (biasanya pada pemakai narkoba suntik).
·    Menggunakan alat yang terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi
·    (pisau cukur, alat tatto, tindik dan akupuntur).
·    Dilahirkan dari ibu yang terinfeksi (90%)
·    Transfusi darah yang tidak diskrining terhadap Hepatitis B (sekarang
·    semua darah untuk transfusi telah diskrining terhadap Hepatitis B,
·    risikonya 1: 63.000)

Apa Gejala Dari Hepatitis B ?

·    Gejala Hepatitis B mirip gejala flu. Kadang-kadang sangat ringan bahkan tida menimbulkan gejala sama sekali. Hanya sedikit orang yang terinfeksi menunjukkan semua gejala. Karena alasan ini banyak kasus Hepatitis B yang tidak terdiagnosis dan terobati. Gejala utama dari Hepatitis B adalah sebagai berikut:
·    Mudah lelah
·    Demam ringan
·    Nyeri otot dan persendian
·    Mual dan muntah
·    Sakit kepala
·    Kehilangan nafsu makan
·    Nyeri perut kanan atas
·    Diare
·    Warna tinja seperti dempul
·    Warna urin seperti teh
·    Warna kulit dan sklera mata kuning (jaundice)
·    Penurunan berat badan 2.5 - 5 kg

Seberapa Cepat Timbul Gejala Hepatitis B?
Gejala Hepatitis B terjadi pada hari ke 40 - 180 setelah terkena paparan/infeksi. Seseorang dapat juga menjadi "Carrier" dari virus Hepatitis B ini. Ini berarti bahwa dalam tubuh orang tersebut terdapat virus Hepatitis B dan dapat menulari orang lain tanpa diketahui atau menunjukkan gejala yang nyata. Kadang virus dapat bertahan hidup selamanya dalam tubuh, menyebabkan gejala secara periodik.

Seberapa Berbahaya Hepatitis B?
Hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hati yang serius. Jika seseorang dalam kondisi yang sehat dan tidak mempunyai komplikasi, sel-sel hati akan memperbaiki dirinya sendiri. Kasus-kasus yang berat dan kasus-kasus dengan komplikasi dapat menyebabkan kerusahakan hati yang menetap/permanen. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan gagal hati, sirosis, kanker hati dan kematian pada kurang lebih 1% dari kasus-kasus tersebut.

Berapa Lama Penyakit Hepatitis Berlangsung?
 
Kebanyakan orang sembuh dari penyakit ini dalam 6 bulan. Sembilan puluh sampai sembilan puluh lima persen akan sembuh sepmurna dan mempunyai antibodi (anti - HBs). Lima sampai sepuluh persen berkembang menjadi hepatitis kronis atau menjadi "carrier"

Apakah Hepatitis B Dapat Disembuhkan?
Jika gejala telah timbul, tidak ada penyembuhan untuk Hepatitis B. Tetapi ada pengobatan yang dapat mencegah infeksi ini. Pengobatan tersebut membantu meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan virus Hepatitis B, jika dilakukan dalam 48 jam setelah paparan. Sekarang telah tersedia vaksin. Diberikan sebelum terkena paparan virus Hepatitis B dan direkomendasikan terhadap orang-orang yang berisiko tinggi, antara lain:
·       Heteroseksual yang mempunyai banyak partner/pasangan seks.
·       Semua anggota keluarga dan pasangan seksual (suami/istri) dari orang yang menderita Hepatitis B
·       Pemakai narkoba suntik
·       Pekerja kesehatan yang mungkin terkena darah atau cairan tubuh penderita Hepatitis B
·       Laki-laki homoseksual yang aktif secara seksual
·       Pasien yang menerima darah atau produk darah
·       Pasien cuci darah/hemodialisa

Apa Yang Harus Dilakukan Seseorang Jika Ia Berpikir Atau Merasa Menderita Hepatitis B ?
 
Orang tersebut harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
·       Segera menemui dokter
·       Melakukan pengobatan dalam 48 jam setelah terkena paparan
·       Mengikuti anjuran medis agar tetap hidup nyaman dan mencegah komplikasi jika telah timbul gejala.
·       Istirahat (bed rest), makan makanan bergizi, tidak minum alkohol dan merokok adalah penting untuk membantu tubuh menyembuhkan diri dari infeksi.
·       Lakukan olah raga sesuai dengan kekuatan dan kondisi tubuh.
·       Pastikan semua anggota keluarga dan pasangan seksual mendapat vaksinasi atau pengobatan pencegahan.


Bolehkah Mendonorkan Darah Jika Pernah Terinfeksi Virus Hepatitis B?
 
Jika Anda pernah dites positif terhadap virus Hepatitis B, Anda tidak diperkenankan untuk mendonorkan darah, walaupun Anda tidak pernah sakit atau merasakan gejala dari infeksi tersebut.

Satu Yang Pasti, Virus Hepatitis B Tidak Ditularkan Melalui Donor Darah!
 
Dengan donor darah, Anda justru dapat mengecek kesehatan tubuh Anda apakah terinfeksi virus Hepatitis B atau tidak karena darah yang Anda donorkan diskrining terhadap HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen, salah satu penanda infeksi virus Hepatitis B).



DAFTAR PUSTAKA

 diunduh: 24 Mei 2011, pukul 10.46
diunduh: 24 Mei 2011, pukul 10.52
diunduh: 24 Mei 2011, pukul 11.03

Penulis : Sumirating Teduh Mentari

1 komentar: